-->

Kutipan Kata Mutiara Dari Novel Darwis Tere Liye

Membaca novel karya Bang Tere-Liye memang menyenangkan. kalimat kalimat yang teruarai indah menawarkan semangat dan nilai tersendiri perihal cinta dan kehidupan. alur kisah yang dibuatnya selalu menciptakan penasaran, dan beberapa novelnya memakai alur maju dan mundur bahkan berlupat namun tidak menciptakan resah pembacanya.
Bagiku dalam novel bang Tere liye terdapat berjuta inspirasi. Tak pernah bosan rasanya tuk membaca novel-novelnya.
Postingan kali ini saya akan quotes goresan pena Bang Tere-liye yang mudah da penuh makna dinovel-novel karyanya. Semoga dengan ini sanggup menggugah anda mempunyai koleksi lengkap novel novel bijak karta Tere-Liye
selamat membaca dan menafsirkan serta mengambil makna positifnya!!

“Hidup harus terus berlanjut, tak peduli seberapa menyakitkan atau seberapa membahagiakan, biarkan waktu yang menjadi obat.
Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong

“Andaikata semua kehidupan ini menyakitkan, maka di luar sana niscaya masih ada sepotong bab yang menyenangkan. Kemudian kamu akan membenak niscaya ada sesuatu yang jauh lebih indah dari menatap rembulan di langit. Kau tidak tahu apa itu, karna ilmumu terbatas. Kau hanya yakin , bila tidak di kehidupan ini suatu ketika nanti niscaya akan ada yang lebih mempesona dibanding menatap sepotong rembulan yang sedang bersinar indah.”
Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

“Kebahagiaan yaitu kesetiaan.. setia atas indahnya merasa cukup.. setia atas indahnya berbagi.. setia atas indahnya ketulusan berbuat baik..”
Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

“Mengerti bahwa memaafkan itu proses yang menyakitkan. Mengerti, walau menyakitkan itu harus dilalui biar langkah kita menjadi jauh lebih ringan. Ketahuilah, memaafkan orang lain bahwasanya jauh lebih gampang dibandingkan memaafkan diri sendiri.”
Tere Liye, Sunset Bersama Rosie


“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, alasannya yaitu itu berarti saya harus menikam hatiku setiap detik.”
Tere Liye, Sunset Bersama Rosie

“Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian, meskipun seringkali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan.
Tere Liye, Kisah Sang Penandai

“Orang-orang yang mempunyai tujuan hidup, tahu persis apa yg hendak dicapainya, maka baginya semua kesedihan yang dialaminya yaitu tempaan, harga tujuan tersebut. Dan sebaliknya.”
Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu

“Daun yang jatuh tak pernak membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

“Jika kalian tidak bisa ikut golongan yang memperbaiki, maka setidaknya, janganlah ikut golongan yang merusak. Jika kalian tidak bisa bangkit di depan menyerukan kebaikan, maka berdirilah di belakang. Dukung orang orang yang mengajak pada kebaikan dengan segala keterbatasan. Itu lebih baik.”
Tere Liye, Eliana

"Maka ketika kebenaran itu datang, ia bagai embun yang terkena cahaya matahari. Bagai debu yang disiram air. Musnah sudah semua harapan-harapan palsu itu. Menyisakan kesedihan. Salah siapa? Mau menyalahkan orang lain?"
Tere Liye, Sepotong Hati Yang Baru

“Suatu ketika jikalau kamu beruntung menemukan cinta sejatimu. Ketika kalian saling bertatap untuk pertama kalinya, waktu akan berhenti. Seluruh semesta alam takzim memberikan salam. Ada cahaya keindahan yang menyemburat, meggetarkan jantung. Hanya orang - orang yang beruntung yang bisa melihat cahaya itu, apalagi berkesempatan bisa merasakannya.”
Tere Liye, Berjuta Rasanya

“..ajarkan saya untuk selalu mempunyai hati yang cantik, hati yang cantik… Tidak peduli meski orang-orang tidak pernah sekali pun menyadari kecantikan hati tersebut.”
Tere Liye, Berjuta Rasanya

“...Penjelasan akan tiba pada waktu yang pas, daerah yg cocok, dan dari orang yg tepat.”
Tere Liye, Negeri Di Ujung Tanduk

"Ada banyak cara menikmati sepotong kehidupan ketika kalian sedang tertikam belati sedih. salah satunya dengan menerjemahkan banyak hal yang menghiasi dunia dengan cara tak lazim. ketika melihat gumpalan awan di angkasa. ketika menyimak wajah-wajah lelah pulang kerja. ketika menyimak tampias air yang menciptakan bekas di langit-langit kamar. dengan pemahaman secara berbeda maka kalian akan mencicipi sesuatu yang berbeda pula. menawarkan kebahagiaan utuh -yang jarang disadari- atas makna detik demi detik kehidupan.
Tere Liye, Sunset Bersama Rosie

“ Orang - orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh delusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri."
Tere Liye, Berjuta Rasanya

Hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika ia tidak tahu lagi mana simpul yang positif dan mana simpul yang dusta."
Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

“Perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah terang bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja ia bukan rumus matematika. Perasaan yaitu perasaan."
Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Cinta yaitu perbuatan. Kata-kata dan goresan pena indah yaitu omong kosong.”
Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kamu diracuni impian baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak mirip itu, menyakitkan.”
Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

"Seseorang yang mencintaimu alasannya yaitu fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi alasannya yaitu alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu alasannya yaitu materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karna materi. Tetapi seseorang yang menccintaimu alasannya yaitu hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan perihal ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk”
Tere Liye, Berjuta Rasanya

"perasaan yaitu perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, ia bisa menciptakan seluruh badan jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat, hebat sekali benda berjulukan perasaan itu, ia bisa menciptakan harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang"
Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah

“Benarlah. Jika kalian sedang bersedih, jikalau kalian sedang terpagut masa kemudian menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya yaitu dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih murung dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan menawarkan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan menciptakan kita selalu meyakini : setiap makhluk berhak atas satu harapan.”
Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah

“Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak hidup di dunia dongeng.”
Tere Liye, Eliana

“Mungkin ada benarnya juga buku - buku itu bilang. Orang - orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh delusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri.”
Tere Liye, Berjuta Rasanya

“Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jikalau ia bisa bertahan, tidak hancur, ia justeru menjelma intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.

“Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jikalau kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh."
Tere Liye, Negeri Di Ujung Tanduk,

Lebih baik mendengarkan kebenaran meski itu amat menyakitkan, Kawan. Dibandingkan mendengarkan kebohongan meski itu menyenangkan.

Bagi orang-orang yang memendam rindu, menyayangi dalam diam, maka apa-apa yang ditunjukkannya hanyalah bagai gunung es di dalam samudera, hanya menunjukkan pucuk kecil dari betapa besar perasaan itu di bab dalamnya. Besarrr sekali yang tersembunyi.

Lepaskanlah, maka semoga yang lebih baik akan datang.
Lepaskanlah, maka semoga suasana hati akan lebih ringan.

Pemirsa,
Orang yang beneran cinta sama kita, nembak bilang "i love u"-nya nggak sendirian. Dia tiba serombongan, bareng keluarga besar.

Pilihlah pasangan yang kaya. Tapi bukan kaya hartanya, melainkan kaya waktunya, sehingga ia punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama kita--termasuk ketika ia sibuk sekalipun.

Karena hari ini, orang-orang bahwasanya lebih banyak bercengkerama dengan pasangan nempel terusnya, yaitu gagdet macam HP, laptop, dsbgnya.

Cinta, perasaan suka, dan sejenisnya, mempunyai begitu banyak pintu untuk datang. Kita, umumnya, lebih sering memakai 'pintu mata'.

Tetapi orang-orang yang paham, selalu memakai 'pintu hati' dalam bentuk cinta, rasa suka manapun.
Tere Liye, buku "Berjuta Rasanya" & "Sepotong Hati yang Baru"

Tidak ada gunanya bersikap sok bijak, sok remaja di dunia positif maupun dunia maya. Selalu tampil apa adanya. Tanpa topeng. Orang tidak suka, maka itu duduk masalah mereka. Hidup ini sudah rumit tanpa harus bermanis-manis ria.

Jika kita mencari seseorang yang sempurna, maka hingga kiamat, kita tidak akan memperolehnya.

Lebih baik fokus kepada: apakah seseorang itu mau terus memperbaiki dirinya, dan bisa menawarkan bukti kongkret ia memang melakukannya.

Tidak akan pernah bisa melihat wajah sendiri dengan baik jikalau cerminnya kusam dan kotor. Pun sama, tidak akan pernah bisa melihat dengan baik seluruh kehidupan ini jikalau hati kita kusam dan kotor.

Jika satu pintu tertutup, maka bahwasanya satu pintu lain sedang terbuka. Jika satu kesempatan hilang, pun satu kesempatan lain justeru muncul.
Jangan putus asa. Jangan kecewa.

Baca juga : Puluhan Kata Bijak Untuk Si Pantang Menyerah

Berpikir dan berprasangka positiflah selalu. Maka hal menakjubkan akan terjadi.

Sebenarnya siapa yang menciptakan kita kecewa?
Kita sendiri.
Kita tidak akan pernah kecewa jikalau kita selalu mengendalikan harapan. Mau secanggih apapun orang lain memupuk pesonanya, menimbun perhatiannya, kalau kita tepat mengendalikan hati, no problem at all.

"Tidak semua orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama bahagianya dengan mereka, meski hanya mendapatkan pilihan kedua, ketiga, atau bahkan keseratus-satu."
Tere Liye, buku "Berjuta Rasanya"

Tidak semua luka harus dibayar dengan luka
novel "Rembulan Tenggelam di Wajahmu" , Tere Liye

Kita tidak usah jadi pengendali udara, pengendali air atau pengendali api. Kita cukup jadi pengendali hati saja.
Itu sudah cukup sakti.

“Setiap cinta mempunyai waktunya. Jika kini belum saatnya, belum pantas, belum siap, maka bukan berarti itu tidak cinta. Bersabar lebih baik.”

Cinta itu tidak rumit.
Orang-orang-nya yang rumit.

Kalau kalian ingin membalas, maka pembalasan terbaik yaitu menjadi orang yang lebih baik dari orang yang menyakiti kita.

Kenapa kita kecewa? Karena kita berharap.
Tidak akan kecewa kalau kita tdk berharap.

“Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal biar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika ia tidak tahu lagi mana simpul yang positif dan mana simpul yang dusta.”
novel "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin", Tere Liye

Bukan ketika diomeli, dimarahi, dicereweti yang menyakitkan. Itu sih tandanya orang lain masih sayang.
Yang lebih menyakitkan adalah: ketika orang lain tetapkan sudah tidak peduli lagi. Ditegur tidak, disapa juga tidak, didiamkan saja. Dianggap tidak ada.

“Dan tunas-tunas perasaanmu tak bisa kaupangkas lagi. Semakin kautikam, ia tumbuh dua kali lipatnya. Semakin kauinjak, helai daun barunya semakin banyak.”
Tere Liye, novel 'Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin', Gramedia Pustaka Utama.

Jika kita berbohong sekali, maka mengulanginya akan lebih gampang lagi. Dan sekali sudah terbiasa, kita tidak lagi merasa bersalah melakukannya.
Dalam dan gelap sekali terowongan bohong itu.

Tidak ada yang bisa menyakiti hati seseorang yang sabar--fisiknya bisa, tapi jiwanya utuh.

Kita tidak pernah tahu seseorang itu akan menjadi pasangan hidup yang tepat atau tidak sebelum kita melaluinya hingga simpulan hidup. Sebelum itu terjadi, maka kita hanya bisa menerka-nerka.
Tetapi cinta yaitu keberanian mengambil resiko. Putuskan. Ambil salah-satu keputusan besar dalam hidup. Serahkan sisanya kepada Allah.

Sekali sebuah korelasi (entah itu persahabatan, rekan bisnis, suami-istri) dibumbui dengan dusta, kemudian menyusul dusta berikutnya, maka soal waktu akan selesai sudah.

Semua orang mempunyai kapasitas muatan. Tidak bisa dipaksakan mengangkut di luar kapasitasnya. Pun termasuk kapasitas dalam memikirkan sesuatu.

Jadi tinggalkan beban tidak berkhasiat yang cuma menuh2in tempat. Mending kelak bakal bermanfaat, ini cuma bikin sebal setiap memikirkan beban tersebut.

Wanita yang berpengaruh yaitu ketika 7 milyar orang di dunia tidak pernah tahu ia menangis. Terus berusaha, tidak menyerah. Terus berdiri, setiap kali jatuh terduduk.

Baca Juga : Kata Bijak Mario Teguh Tentang Kesabaran

Ketika kita menentukan hidup dengan topeng, dan orang-orang menyukainya. Maka sesungguhnya itu duduk masalah kita.
Tapi ketika kita tampil adanya, dan orang-orang ternyata tidak suka, bahkan membenci. Maka sesungguhnya itu duduk masalah mereka.
Pahamilah perbedaan kedua hal ini.

Jika diibaratkan benda, maka kesetiaan yaitu salah-satu benda paling mahal sedunia.

Well, kalau kita sudah tahu itu benda mahal, maka bagaimana kita tetap berharap memperolehnya dari orang2 'murahan' di sekitar kita?
Tere Liye

"Masalahnya penerimaan itu bukan sesuatu yang sederhana. Banyak sekali orang-orang di dunia ini yang selalu berpura-pura. Berpura-pura mendapatkan tapi hatinya berdusta. Kita semua harus berlatih susah payah untuk berguru menerima."
Tere Liye, novel "Kisah Sang Penandai"

"Kau tidak pernah ingin kembali, alasannya yaitu saya tidak pernah menjadi daerah kamu pulang."
Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa ketika kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang disenyap, mirip tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit, kesendirian, beban yang membekas.
Boleh jadi sebentar, boleh jadi selamanya.

"Cara terbaik jikalau kita dihina orang lain yaitu justru dengan membalasnya lewat segenap kebaikan yang tulus terus menerus. Itulah rujukan paling mulia, dari insan paling keren sedunia. Tidak akan kurang kemuliaannya meski dicaci maki."

"Cinta sejati akan selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku dirundung cinta justru sebaliknya, memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, buru-buru serta banyak sekali perangai norak lainnya.
Tidak usahlah kamu gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan menawarkan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan."

Buat apa sih? Buat apa orang2 suka pada kita atas sesuatu yang sesungguhnya bukan kita. Atas sesuatu yang tidak sungguh kita lakukan. Memakai topeng. Pemanis kalimat. Menjaga image. Penuh kepentingan, udang dibalik batu. Apa enaknya hidup begitu.
Lebih baik apa adanya, terus terang, meski itu menciptakan sebagian orang salah paham dan bahkan membenci kita. Tetapi itu yaitu sesungguhnya kita.

"Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, alasannya yaitu itu berarti saya harus menikam hatiku setiap detik."
novel "Sunset Bersama Rosie", Tere Liye

Jika orang bau tanah bilang "Tidak" bukan berarti selalu tidak. Boleh jd orang bau tanah kita sedang menunggu klarifikasi yg lebih baik dari kita atau menunggu kita bisa menawarkan keyakinan bahwa pilihan kita lebih baik dan menciptakan senang yang otomatis menciptakan mereka kelak ikut bahagia.

“Aku harus segera menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukannya, alasannya yaitu itu berarti saya harus menikam hatiku setiap detik.”
Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

“Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jikalau ia bisa bertahan, tidak hancur, ia justeru menjelma intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.

“Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jikalau kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh."
Novel "Negeri Di Ujung Tanduk" Tere Liye

Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal lainnya. Mencari-cari klarifikasi yang menciptakan hatinya senang.
Tere Liye, novel "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin"

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, ia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.

Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak duduk masalah meski lewat kejadian yang murung dan menyakitkan.”
Tere Liye, novel "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

Dulu, saya kira, duduk masalah hidup kita itu harus dihabisi, diperangi, diusir jauh2. Dan kita bangkit gagah jadi pemenangnya.

Sekarang, tidak lagi, saya akan tetapkan menyayangi, memeluk erat2 setiap duduk masalah hidup ini.

Hidup ini bukan soal menang atau kalah. Hidup ini sungguh soal kebahagiaan dan ketentraman hati. Dan orang2 bahagia, bahkan bisa hidup hening bersama duduk masalah hidupnya.

Jika kita mencari seseorang yang sempurna, maka hingga kiamat, kita tidak akan memperolehnya.

Lebih baik fokus kepada: apakah seseorang itu mau terus memperbaiki dirinya, dan bisa menawarkan bukti kongkret ia memang melakukannya.

Cinta sejati selalu tiba pada ketika yang tepat, waktu yang tepat, dan daerah yang tepat. Ia tidak pernah tersesat sepanjang kalian mempunyai sesuatu. Apa sesuatu itu? Tentu saja bukan GPS, alat pelacak, peta, satelit, dan sebagainya, sesuatu itu yaitu pemahaman yang baik bagaimana menjaga kehormatan perasaan dengan tidak melanggar nilai2 agama.
Tere Liye, separuh quote dari novel 'Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah'.

“Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal mendapatkan apa adanya. Cinta yaitu harga diri. Cinta yaitu rasionalitas sempurna.

Jika kamu memahami cinta yaitu perasaan irrasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan gampang membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa menawarkan kesempatan bahwa itu boleh jadi alasannya yaitu kamu tidak bisa mengendalikan perasaan tersebut. Tidak lebih, tidak kurang.”
Tere Liye, novel 'Sepotong Hati yang Baru'

“Tidak selalu yang kamu pikirkan itu benar. Tidak selalu yang kamu sangkakan itu kebenaran. Kalau kamu tidak mengerti alasan bahwasanya bukan berarti semua jadi jelek dan salah berdasarkan versi kamu sendiri.”
Tere Liye, novel Eliana

“Itu benar, terkadang bagi pasangan yang saling mencintai, kepergian salah satunya bisa berarti kehilangan separuh jiwa—termasuk kehilangan separuh kesejukan fisik.”
Tere Liye, novel "Ayahku bukan Pembohong".

Cinta tanpa komitmen dan kepercayaan mirip meja tiga kaki kehilangan dua kakinya. Runtuh.
Tere Liye; buku "sepotong hati yg baru"

Waktu selalu berbaik hati mengobati kesedihan.
Jadi, kalau kita tidak tahu harus bagaimana lagi, biarkan obat ini bekerja. Cobalah untuk survive, menunggu, cepat atau lambat kesedihan itu akan pergi.
Tere Liye, separuh quote dari "Sunset Bersama Rosie"

Janganlah sekali-kali kamu membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain. Menganggap orang lebih senang atau kenapa hidup kita begitu nestapa. Kita tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui dan perjuangkan untuk mencapai kehidupan mereka yang sekarang. Karena itu, bersyukurlah dengan kehidupanmu yang sekarang.
Tere Liye, novel "Rembulan karam di wajahmu"

Hatiku sedang rindu, maka saya salah bicara melulu, juga lupa meletakkan barang di manalah, pun kadang tidak tahu, entahkah, ini tadi saya mau melaksanakan apa?
Tere Liye, "Cinta dari Pohon Linden"

Baca Juga : Kata Kata Cinta Paling Romantis

“Kau tahu, hakikat cinta yaitu melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kamu melepaskannya. Percayalah, jikalau memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun ia menggenggamnya erat-erat.”
Tere Liye, novel 'Eliana'

“Barang hilang, sungguh asing perilakunya. Semakin dicari semkin tidak ketemu. Saat dilupakan, diikhlaskan, malah muncul sendiri di depan mata.”

Nah, boleh jadi sama kasusnya dengan urusan perasaan. Dipaksa2, dikejar2, malah tidak dapat. Ketika diikhlaskan, dilepaskan, besok lusa malah kembali dengan sendirinya dan penuh cintanya.
Tere Liye, separuh quote dari novel "Eliana".


“Apalah namanya ini? Disebut apakah perasaan ini? Kenapa hatiku macam sayuran lupa dikasih garam, hambar, tidak enak, tidak nyaman? Atau mirip ada tumpukan kerikil besar di dalamnya, bertumpuk-tumpuk, menciptakan sempit. Atau mirip ikan diambil tulangnya, kehilangan semangat.”
Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"


“Selamat pagi, bagiku waktu selalu pagi. Diantara potongan dua puluh empat jam sehari, bagiku pagi yaitu waktu paling indah. Ketika janji-janji gres muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan. Ketika harapan-harapan gres merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pegunungan. Pagi, berarti satu hari yang melelahkan telah terlampaui lagi. Pagi, berarti satu malam dengan mimpi-mimpi yang menyesakkan terlewati lagi ; malam-malam panjang, gerakan badan resah, kerinduan, dan helaan napas tertahan.”
Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

'Pintu hati' itu tidak mirip pintu bendungan, yang kapanpun kondusif dibuka tutup, tidak merembes. Dalam urusan perasaan, sekali pintu hati dibiarkan terbuka, maka susah payah menutupnya kembali, tetap merembes, bahkan lubang bocornya jebol dimana2, membahayakan seluruh bendungan.

Maka, jikalau kita belum siap, belum niat serius, maka jangan suka membuka tutup pintu hati. Dan tentu saja, jangan mau digombalin oleh orang yg terbiasa sekali membuka tutup pintu hatinya. Lah, pintu bendungan dunia positif saja hanya dalam kondisi tertentu dibuka tutup.

Bolehkah menyatakan kerinduan? Perasaan kepada seseorang?

Tentu saja boleh. Tapi jikalau kita belum siap untuk mengikatkan diri dalam korelasi yang serius, ikatan yang bahkan oleh negara pun diakui dan dilindungi, maka sampaikanlah perasaan itu pada angin ketika menerpa wajah, pada tetes air hujan ketika menatap keluar jendela, pada butir nasi ketika menatap piring, pada cicak di langit-langit kamar ketika sendirian dan tak tahan lagi hingga boleh jadi menangis.

Dan jangan lupa, sampaikanlah perasaan itu pada yang maha menyayangi. Semoga semua kehormatan perasaan kita dibalas dengan sesuatu yang lebih baik.

“Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh delusi yang diciptakan oleh dirinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang benar-benar nyata, mana yang hasil kreasi hatinya yang sedang memendam rindu. Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk membuatnya senang. Merasa seakan-akan itu kabar baik. Padahal ketika itu ia tahu kalau itu hanya bualan perasaannya, maka ketika itulah hatinya akan hancur berkeping-keping. Patah hati!”
Buku 'Berjuta Rasanya', tere liye

“Kau tahu apa yang bisa dengan segera menciptakan tampang kusutmu mencair seperi mentega lumer di penggorengan, sebal di hati pergi mirip kotoran disapu air? Sederhana. Kau rubah-rubah sikit saja hati kau. Sedikit saja, dari rasa dipaksa menjadi sukarela, dari rasa terhina menjadi dibutuhkan, dari rasa disuruh-suruh menjadi penerimaan. Seketika, wajah kamu tak kusut lagi.”
Tere Liye, novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"

Tidak ada yang bisa dilupakan, termasuk sekalipun kita memang tidak ingat lagi. Karena boleh jadi, di sisi2 lain, hal tersebut tetap diingat hingga kapanpun.

Jika kita tidak bisa memahaminya dari sisi yang tidak ingat lagi, maka cobalah dari sisi yang hingga kapanpun tetap mengingatnya. Dengan demikian, semoga kita selalu bisa menghormati perasaan-perasaan yang sempat bersinggungan dengan hidup kita.

Rasa sakit di hati itu hanya menyerupai kabut di pagi hari.
Tunggulah matahari tiba, maka ia akan hilang bersama siraman lembut cahayanya.
Rasa sakit di hati itu hanyalah menyerupai kabut pagi.
Tidak pernah mengubah hakikat indahnya pagi. Bahkan bagi yang senantiasa bersyukur, ia akan menari (meski sambil menangis) di tengah kabut. Dan itu sungguh tarian indah. Tarian penerimaan.

Gimana ungkapan kata kata motivasi dari Darwis Tere Liye mantep kan, semoga semua kata motivasi diatas bermakna untuk anda dan bisa menciptakan anda kembali bersemangat menghadapi kenyataan ini seberat dan sepahit apapun itu, terimakasih telah berkunjung ke blog saya




Sumber http://www.duniakata.com

0 Response to "Kutipan Kata Mutiara Dari Novel Darwis Tere Liye"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel